Kamis, 16 Oktober 2014

Paparan Michael Tjoa Schroder di Citi Landmark 14 Okt 14:

Dahulu tim analis Schroder perhari 3X visit kekorporasi. Sejak Jan  hampir 50% waktu digunakan utk visit ke politikus. Dahulu bicarakan kenaikan BBM tabu. Kini banyak pihak termasuk pengusaha ingin kenaikan BBM utk ketahanan makro RI. Jk Jokowi tdk naikkan BBM, akan dianggap Jokowi mendpt tekanan dr koalisi. Dampak negatie kenaikan BBM: inflasi +, daya beli -. Tp itu hanya jangka pende 1 th. Jk BBM +Rp 3000, pemerintah hemat Rp 160 T. Yg dpt digunakan utk infrastruktur guna ekspansi ekonmi. Seblm menaikkan BBM, Jokowi akan beri insentif dana pemidikan & kesehatan. Uang insentif berasal dr dana alokasi P&K yg dahulu digunakan utk tender gonta-ganti kurikulum. Jokowi hrs jaga popularitasnya ke rakyat utk mendpt dukungan krn parlemen dikuasai koalisi. Pemerintah SBY tdk/hanya sedikit meninggalkan anggaran, jd Jokowi akan minta BUMN & swasta bantu melalui CSR. Jangka panjang Jokowi akan kurangi belanja militer yg dianggap tdk efisien. Net interest margin bank tertinggi dunia di RI. Margin semen di RI terbesar didunia. Jokowi akan beri lisensi 5 pabrik semen baru. Jd akan lbh banyak produsen semen di RI. Pabrik semen akan berada di seantero Nusantara shg harga semen di wilayah yg tdnya mahal bisa sama dgn di Jawa. Thomson AS (pemilik Grand Hyatt) ekspansi ke Asia. Pertama masuk ke Seminyak Bali dgn akuisisi Alila. Ke2 buka hotel di Beijing. Cina akan kurangi kebutuhan batu baranya dr RI & alihkan ke Mongolia yg lbh dekat. Mongolia eksplorasi besar-besaran kekayaan alamnya.

Tidak ada komentar: